Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Network Administrator vs. System Administrator Yang Wajib Kalian Ketahui

network administrator adalah

Belajar tentang Perbedaan Network Administrator dan System Administrator serta Skill yang dibutuhkan pada kedua profesi tersebut yang akan kami ulas di halaman ini. 

Sebelum masuk ke pembahasan utama, kami ingin merekomendasikanmu aplikasi monitoring jaringan yang bernama Netmonk. Netmonk Prime menawarkan all-in-one monitoring tools sehingga kamu dapat merasakan manfaat tiga modul sekaligus dalam satu dasbor, yakni Network, Web/API, dan Linux Server Monitoring.

Selain itu, modul monitoring jaringan mampu mengakuisisi data dari perangkat jaringan, ditampilkan menjadi dashboard analitik yang mudah dipahami dan membuat tim IT mudah melakukan proactive dan preventive maintenance. Tim IT juga akan sangat terbantu dengan pemantauan secara real-time dan notifikasi secara cepat via Telegram apabila terjadi permasalahan pada perangkat jaringan.

Jika dilihat, kedua profesi tersebut sama-sama melakukan tanggungjawab terhadap suatu sistem. Jika Network Administrator berorientasi pada suatu jaringan, tidak sama halnya dengan System Administrator yang berorientasi pada pemeliharaan suatu sistem. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak artikel ini sampai selesai.

Network Administrator

Tugas utama dari Network Administrator adalah memelihara, menginstal, mengkonfigurasi, dan mendukung jaringan area lokal organisasi (LAN), wide area network (WAN), sistem internet, atau sebuah sistem jaringan. 

Network Administrator mungkin secara langsung bertanggung jawab untuk melakukan pembaruan dan pemeliharaan pada jaringan dan, serta mengawasi switch dan router untuk memungkinkan user dapat berselancar di Internet.

Namun, di perusahaan yang memiliki skala lebih besar, tanggung jawab Network Administrator mungkin lebih luas, seperti mengawasi tim teknisi jaringan dan bekerja untuk membuat keputusan tentang pemeliharaan dan peningkatan hardware.

System Administrator

Pada tingkat yang paling dasar, perbedaan antara kedua profesi ini yaitu Network Administrator mengawasi suatu jaringan, sementara System Administrator bertanggung jawab atas seluruh bagian dari sistem komputer. Tujuannya yaitu agar sistem komputer dapat berjalan dengan baik. 

Tanggung jawab System Administrator dapat mencakup instalasi dan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras, pemulihan data, pencadangan data, pengaturan, dan pemeliharaan keamanan pada sistem komputer.

Seperti halnya posisi Network Administrator, tanggung jawab dari System Administrator mungkin tergantung pada ukuran dan ruang lingkup sistem komputer di perusahaan yang ia kelola. Pada perusahaan yang lebih kecil, System Administrator dapat menangani semua tugas TI, seperti memelihara atau memperbarui semua komputer serta memastikan keamanan dan pencadangan data. 

Pada perusahaan dengan skala yang lebih besar, seorang System Administrator dapat membagi tanggung jawab menjadi sub-peran yang lebih spesifik, sehingga menghasilkan posisi khusus seperti Database Admin atau Security Admin.

Skill yang dibutuhkan seorang Network Administrator

Hard skill atau kemampuan teknis dari kedua profesi tersebut memang bisa didapatkan dari pendidikan akademis ataupun sertifikasi. Jika kalian tertarik dengan kedua posisi ini, sangat banyak sekali sertifikasi yang dapat kalian ambil untuk menunjang skill atau kemampuan teknis kalian.

Namun, ada beberapa soft skill yang perlu kalian kuasai dan tak kalah pentingnya untuk menunjang karir dibidang ini, diantaranya:

Pemecahan Masalah

Soft skill yang pertama yang harus dikuasai oleh seorang Administrator yaitu problem solving atau pemecahan masalah. Seorang Admin dituntut untuk mampu memiliki kemampuan problem solving yang kuat. 

Skill pemecahan masalah ini dapat memudahkan kalian untuk mengidentifikasi suatu troubleshoot dalam jaringan komputer perusahaan. Selanjutnya, setelah masalah dapat diidentifikasi dengan mudah pastinya seorang admin juga dapat menelesaikan masalah tersebut dengan mudah.

Komunikasi

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu skill yang sangat penting yang dibutuhkan oleh setiap jenis pekerjaan, begitu juga dengan seorang administrator.

Saat seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang baik pastinya akan memudahkan untuk berdiskusi dengan rekan kerja saat harus memecahkan suatu masalah. Selain itu, seorang administrator juga harus memiliki kemampuan active listening yang mumpuni agar lebih mudah memahami maksud atau permasalahan dari pengguna.

Berfikir Logis

Berpikir logis dan kritis merupakan Soft Skill yang juga harus dimiliki oleh seorang administrator. Hal ini menjadi hal wajib jika kalian berhadapan oleh sebuah sistem komputer.

Kemampuan Analisis

Selanjutnya, kalian juga perlu memiliki kemampuan anlisis. Seorang administrator akan dihadapkan pada masalah yang sangat rumit. Dengan kemampuan anlisis yang kalian miliki, kalian bisa dengan cepat menyelesaikan masalah tersebut.

Setelah mempelajari Perbedaan antara Network Administrator dan System Administrator, jelas bahwa apa pun profesinya, mereka harus memiliki pengetahuan mendasar mengenai jaringan dan mampu meng-install suatu perangkat milik perusahaan atau sebuah instansi.Tanggung jawab mereka yang besar untuk memelihara sistem jaringan komputer membuat profesi ini sangat diperlukan oleh banyak perusahaan.

Nah demikianlah penjelasan mengenai Perbedaan Network Administrator dan System Administrator serta Skill apa yang dibutuhkan pada profesi tersebut, semoga dapat membantu teman teman semua.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Network Administrator vs. System Administrator Yang Wajib Kalian Ketahui"